Minggu, 02 Desember 2018

Gatner, FEAF, dan Zachman Framework

AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

 Image result for gunadarma
DISUSUN OLEH

ARYA DWI PRAMUDITA             (11115069)
MOHAMMAD FAISAL .H             (14115280)
RIZKI APRILIA DWIJAYANTI   (16115138)




SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA

PTA 2018/2019

=========================

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1             Gartner Framework (Formerly, the Meta Framework) 

            Gartner merupakan sebuah riset informasi teknologi dan perusahaan yang menyediakan teknologi yang berhubungan dengan kapasitas pencarian fakta terselubung. Riset yang diberikan oleh Gartner bertarget pada CIO dan pemimpin IT senior pada industry dimana menyertakan agen pemerintah, high-technology dan telecom enterprise, professional service firm dan technology inventor. Pelanggan Gartner menyertakan korporasi besar, agensi pemerintah, perusahaan teknologi dan komunitas investasi. Perusahaan Gartner terdiri dari riset, program eksekutif, konsultasi dan acara, memberikan informasi riset, praktek terbaik dan trend.

Menurut Gartner, arsitektur perusahaan adalah mengenai menyatukan tiga unsur yaitu:

1)      Pemilik Bisnis
2)      Spesialis Informasi
3)      Pelaksana Teknologi

            Arsitektur perusahaan dalam tampilan Gartner adalah tentang strategi bukan tentang teknik. Hal ini difokuskan pada tujuan. Salah satu visi yang memiliki konsekuensi besar adalah di arsitektur bisnis, informasi dan teknik.

Image result for gartner framework

1.1            Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF)

            Federal Enterprise Architecture adalah arsitektur enterprise pemerintah federal. Sebuah enterprise architecture menggambarkan keadaan pada saat ini dan masa depan lembaga, dan menjabarkan rencana untuk transisi dari kondisi saat ini ke keadaan masa depan yang diinginkan. Federal enterprise architecture adalah sebuah karya dalam proses untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini dirancang untuk kemudahan berbagi informasi dan sumber daya di seluruh badan-badan federal, mengurangi biaya, dan memperbaiki keadaan masyarakat.

Image result for FEAF framework
            FEA dibangun dengan menggunakan berbagai macam model referensi, yang mengembangkan taksonomi umum dan ontologi untuk menggambarkan sumber daya IT, ini termasuk:

1) Kinerja Reference Model         
2) Layanan Komponen Model Reference

 3) Bisnis Model Reference Data 
 4) Reference Model                
 5) Model Referensi Teknis

            Hal ini dirancang untuk kemudahan berbagi informasi dan sumber daya di seluruh badan-badan federal, mengurangi biaya, dan meningkatkan layanan warga Negara.

1.3 Zachman Framework  
            Pada tahun 1980-an, John Zachman telah terlibat di IBM dalam pengembangan Perencanaan Sistem Bisnis (BSP), sebuah metode untuk menganalisis, mendefinisikan, dan merancang arsitektur informasi organisasi. Zachman framework adalah sebuah enterprise architecture framework yang menyediakan cara formal dan sangat terstruktur untuk melihat dan mendefinisikan suatu enterprise.

            Framework ini terdiri dari sebuah matriks dua dimensi klasifikasi yang didasarkan pada enam pertanyaan komunikasi (what, where, why, who, dan how) dengan enam baris sesuai dengan transformasi reifikasi. Framework adalah struktur sederhana dan logis untuk mengklasifikasikan dan mengatur representasi deskriptif dari suatu perusahaan. Meskipun tidak ada urutan prioritas untuk kolom dari framework, urutan top down dari baris ini penting untuk penyelarasan konsep bisnis dan fakta fisik perusahaan yang sebenarnya. Detail dari setiap level adalah fungsi dari setiap sel (dan bukan baris). 


BAB 2 PERBANDINGAN

            Karena dari beberapa metodologi memiliki komponen dan karakteristik tersendiri, maka organisasi perlu memahami lebih dalam mengenai komponen dan karakteristik masing-masing framework tersebut, sehingga metodologi yang digunakan dapat selaras dengan kebutuhan bisnis. tetapi ada 12 kriteria umum yang digunakan untuk membandingkan dan mengevaluasi perusahaan-perusahaan arsitektur metodologi. Tidak semua kriteria ini mungkin relevan untuk salah satu organisasi, dan mungkin beberapa lebih penting dari yang lain. Bagian ini hanya berfungsi sebagai titik awal untuk melakukan evaluasi. Peringkat masing-masing metodologi ditetapkan nilai sebagai berikut:

1. Kurang
2. Tidak memadai
3. Diterima
4. Sangat baik

            Perlu diketahui bahwa peringkat ini bersifat subyektif. 12 kriteria yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
  1. Taxonomy completes, mengacu pada seberapa baik anda dapat menggunakan metodologi untuk mengklasifikasikan berbagai artefak arsitektur.
  2. Process completeness, sepenuhnya mengacu pada bagaimana metodologi memandu anda melalui proses langkah demi langkah untuk menciptakan arsitektur enterprise.
  3. Reference model guidance, mengacu pada bagaimana metodologi berguna dalam membantu membangun satu set model referensi.
  4. Practice guidance, mengacu pada berapa banyak metodologi membantu anda mencerna pola pikir arsitektur perusahaan ke organisasi anda. 
  5. Maturity Model, mengacu pada berapa banyak panduan metodologi memberi anda dalam menilai efektifitas dan kematangan organisasi yang berbeda dalam perusahaan anda dalam menggunakan enterprise architecture.
  6. Business Focus, mengacu pada apakah metodologi akan fokus pada penggunaan teknologi untuk mendorong nilai bisnis, dimana nilai bisnis secara khusus didefinisikan sebagai biaya dikurangi dan/atau pendapatan meningkat.
  7. Governance guidance, mengacu pada berapa banyak metodologi membantu dalam memahami dan menciptakan model pemerintahan yang efektif untuk enterprise architecture.
  8. Partitioning guidance, mengacu pada seberapa baik metodologi akan memimpin ke dalam partisi otonom yang efektif dari perusahaan, yang merupakan pendekatan yang penting untuk mengelola kompleksitas.
  9. Prescriptive catalog, mengacu pada seberapa baik metodologi memandu anda dalam menyiapkan katalog aset arsitektur yang dapat digunakan kembali dalam kegiatan di masa depan.
  10. Vendor neutrality, mengacu pada seberapa besar kemungkinan anda untuk menjadi terkunci ke sebuah konsultan tertentu dengan mengadopsi metodologi ini.
  11. Information availability, mengacu pada jumlah dan kualitas informasi gratis atau murah tentang metodologi ini.
  12. Time to value, mengacu pada kemungkinan lamanya waktu anda akan menggunakan metodologi ini sebelum anda mulai menggunakannya untuk membangun solusi yang memberikan nilai bisnis yang tinggi.
Tabel 1. Kriteria dan Ringkasan Peringkat Metodologi Enterprise Architecture


Tabel 2. Perbandingan Karakteristik Enterprise Architecture Framework


Tabel 3. Perbandingan Komponen Enterprise Architecture Framework


       Ketika mempelajari lebih dalam mengenai enterprise architecture, tidak ada satupun dari pendekatan - pendekatan ini yang benar - benar lengkap. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan pada masing-masing sisi.

       Untuk beberapa enterprise, tidak ada satupun dari metodologi-metodologi ini benar-benar lengkap dijadikan sebagai suatu solusi. Ada pendekatan lain yang disebut blended metodology yaitu memilih bagian-bagian dari metodologi, memodifikasi, menggabungkan, dan menyusunnya untuk kebutuhan khusus organisasi. 

BAB 3 CONTOH KASUS

            PT. Majatera adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis supermarket yang menyediakan beragam barang – barang retail yang dibutuhkan oleh masyarakt mulai dari kebutuhan pokok seperti pakaian dan makanan hingga kebutuhan sekunder seperti hiburan, alat tulis dan lain – lain. Maka kegiatan pembelian barang dari pemasok (supplier) dan penjualan kembali barang retail ke masyarakt pembeli merupakan fungsi utama dan vital dari supermarket ini. PT. Majatera dipimpin oleh seorang direktur utma yang membawahi beberapa manajer, kepala cabang dan staf operasional.

            Dalam penelitian ini kasus yang diangkat adalah hal – hal yang berhubungan dengan proses yang terjadi pada unit/fungsi operasional. Pada fungsi opersional proses – proses yang terjadi adalah hal – hal yang berkaitan dengan pengadaan barang, penjualan barang, penerimaan barang dan penyimpanan barang.

            Sistem pengelolaan barang pada supermarket akan melibatkan unit – unit kerja di lingkungan supermarket antara lain:

- Bagian pembelian/pengadaan barang
- Bagian penyimpanan barang (gudang)
- Bagian penjualan (kasir)
- Bagian ekspedisi/angkutan barang - Bagian keuangan 
         - Manajemen Sedangkan pihak luar yang terlibat adalah supplier.

Aliran proses bisnis pada pengelolaan barang dalam pasar retail diasumsikan sebagai berikut:

a)      Berdasarkan pemantauan pihak manajer operasional, diajukan permintaan pembelian sejumlah barang yang akan dijual di ruang penjualan. Pihak manajemen pembelian barang kemudian memeriksa permintaan tersebut dan minta persetujuan pihak manajer perusahaan. Bagian keuangan) untuk pembelian sejumlah barang tersebut. Selanjutnya pembelian barang dilakukan dengan didahului pemesanan ke pemasok atau langsung dibeli dari penyalur besar. Pasokan barang diterima oleh bagian gudang. Sedangkan pembayaran dilakukan oleh bagian keuangan. Pencatatan kedatangan barang pasokan dilakukan oleh bagian pembelian dan juga bertugas mencocokkan spesifikasi barang sesuai dengan pemesanan.

b)      Tugas dari bagian penjualan adalah memantau keadaaan barang yang dipajang di ruang penjualan dan mencatat junlah dari setiap jenis barang yang terjual, serta bekerjasama dengan gudang mengelola persediaan barang dengan cara melaporkan jumlah setiap jenis barang yang masih tersisa di ruang penjualan setiap hari. Inventarisasi atau pencatatan jumlah barang sisa penjualan (stock opname) dilakukan pada saat pasar swalayan tutup di malam hari.

c)      Bagian gudang bertugas memantau pemasokan barang dari luar (supplier) dan mencatat jumlah barang yang masuk dan yang keluar untuk dipajang di ruang penjualan, guna memantau persediaan barang di gudang setiap hari. Disamping mengatur pemasukan dan pengeluaran barang juga memeriksa kondisi barang yang akan dipajang di ruang penjualan untuk selanjutnya di laporkan kepihak manajemen.

Bagian ekspedisi/angkutan barang membantu bagian pembelian dalam angkutan barang yang dibeli bebas atau pengantaran barang dalam pembelian barang elektronik berukuran besar (TV, Kulkas, Mesin Cuci dan sebagainya).

View Perencana (Planner View)
            Planner view berisikan tentang ruang lingkup dan memodelkan fungsi bisnis terhadap :
- Data

Data – data yang diperlukan yaitu data barang, persediaan barang, supplier dengan atribut sebagai berikut : Petugas = (*NIP, nama, bagian) Keuangan = (*No_inv, tgl, jml) Gudang = (*kd_brg, nm_brg, tgl_msk, jml_msk, tgl_kel, Jml_kel) Supplier = (*kd_splr, nm_splr, add_splr)

- Fungsi 

Fungsi – fungsi yang terlibat adalah bagian pembelian/pengadaan barang, bagian penyimpanan barang (gudang), bagian penjualan (kasir), bagian ekspedisi/angkutan barang, bagian keuangan dan manajemen

- Jaringan  

Arsitektur jaringan yang terdapat pada supermarket yang dijalankan oleh PT. Majatera terbagi atas beberapa jaringan LAN yang terpisah – pisah antara tiap unit bisnis (divisi) dan terpisah antara kantor pusat dengan kantor cabang dimana semuanya terhubung pada server utama. Tiap unit memiliki server dan client sendiri, dimana kesemuanya terhubung pada server utama.Hak akses diatur oleh administrator yang mengelola seluruh jaringan.

Arsitektur jaringan yang digunakan adalah sebagai berikut :

       - Topologi jaringan Topologi jaringan yang digunakan adalah topologi jaringan star bus yang merupakan perpaduan antara topologi star dan bus. Topologi jaringan jenis ini murah dan mudah dalam penerapannya.Bila ada kebutuhan penambahan jaringan, topologi sta bus sangat memunginkan dalam implementasinya. Selain itu bila ada kesalahan atau masalah dalam jaringan, mudah untuk dideteksi - Server Server terdiri dari server utama dan server – server yang digunakan pada tiap unit pada kantor pusat dan tiap kantor cabang. Tiap – tiap server di unit – unit dan kantor cabang terhubung dengan server utama. Server utama merupakan tempat penyimpanan utama dimana terdapat database dan aplikasi

- Client Berupa PC biasa yang merupakan pengguna sistem dan informasi yang terkandung di dalamnya

- Hub Digunakan untuk memperkuat sinyal yang dikirimkan

- Router Digunakan untuk meneruskan data yang berada pada jaringan yang berbeda

- Switch Digunakan untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh padatnya arus lalu lintas data

      - Firewall Firewall dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk menjaga keamanan data dan jaringan terutama dari gangguan pihak luar

View Pemilik (Owner View)
            Owner view membahas mengenai bagaimana usaha harus dijalankan ( Model Proses Bisnis) terhadap :

a)      Aritektur Data Konseptual

            Pada kolom data dan baris model bisnis merupakan suatu tahapan yangmengidentifikasikan entitas data yang penting untuk dikelola dalam mendukung proses pengelolaan barang yang dilakukan. Entitas yang terlibat dalam proses ini yaitu barang, gudang dan supplier. Semua entitas ini dilengkapi dengan atribut – atribuat dan relasi yang menghubungkan satu entitas dengan entitas yang lain. Diagram ER arsitektur data dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Diagram ER tersebut dinamakan model konseptual dari suatu enterprise.


a)      Arsitektur Function Logical

            Entitas yang terlibat dalam pengelolaan barang adalah petugas, keuangan, gudang dan supplier. Setelah memeriksa barang pajangan di etalase supermarket maka petugas akan mengajukan usulan PO (Pengajuan Order) yang dikirimkan ke supplier. Kemudian supplier menindak lanjuti dengan melakukan pengiriman barang yang sesuai dengan yang tercantum pada PO.Pada saat mengirimkan barang disertakan dokumen pengiriman barang dan invoice.Dokumen pengiriman barang diserahkan pada bagian gudang untuk dilakukan pengecekan apakah sudah sesuai dengan permintaan atau tidak. Setelah pemeriksaan selesai dilakukan maka bagian gudang akan membuat laporan persediaan barang masuk. Invoice diserahkan pada bagian keuangan untuk penyelesaian pembayaran order yang dilakukan.

b)      Jaringan

            Berikut adalah gambaran usulan usulan arsitektur jaringan yang diajukan pada owner


View Perancang (Designer View)

            Designer View membahas mengenai model logic dan mendefenisikan kebutuhan – kebutuhan terhadap:

a)      Arsitektur Data Logical
Dari hasil data konseptual dihasilkan arsitektur data logical sebagai berikut:


a)      Fungsi

            Pada tahapan ini digunakan diagram alir data (Data Flow Diagram). Entitas luar yang terlibat adalah petugas, keuangan dan supplier. Seperti terlihat pada gambar dan pada penjelasan sebelumnya terlihat dimana setelah mendapat kiriman barang dari supplier, bagian gudang melakukan pengecekan dan membuat laporan hasil pengecekan, setelah pemeriksaan selesai lalu membuat laporan persediaan barang yang masuk.


a)      Jaringan

            Pada kantor pusat dan masing – masing kantor cabang jaringan yang dipakai adalah jaringan LAN (Local Area Network). Jaringan LAN tersebut dihubungkan ke jaringan yan lebih luas yaitu WAN (Wide Area Network) dengan,menggunakan router.

             Dari usulan yang telah dijelaskan diatas diharapkan arsitektur enterprise yang dirancang lebih mudah dipahami.Dengan menggunakan framework zachman dalam perancangan arsitektur enterprise perancangan tidak hanya dilihat dari sisi desainer saja tetapi juga dilihat dari sisi owner dan juga planner sehingga sudut pandangnya lebih luas.

Daftar Pustaka

John Zachman’s Concise Definition of the zachman framework. Zachman International 2008.

The Chief Information Officers Council. (1999). Federal enterprise architecture Framework Version 1.1. September 1999.

Wartika. Iping Supriana. 2011. ANALISIS PERBANDINGAN KOMPONEN DAN KARAKTERISTIK ENTERPRISE ARCHITECTURE FRAMEWORK. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Imelda. PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ZACHMAN FRAMEWORK (STUDI KASUS: PT. MAJATERA). Universitas Kampus Indonesia